Saturday, May 03, 2008

Tuesday, April 08, 2008

Pesona Metakosmosis

Pesona Metakosmosis

Melayang dalam sinar yang ku pejam
dalam bintang-bintang raudah
yang ku gapai dan ku dakap
pada pagar-pagar An-Nur
yang memutih bercahaya
pada dinding langit yang memukau
dan bertasbih pada wujudnya DIA.

Metakosmosis tersergam dalam bayang AL-HAQ
yang berterbangan menari di awan-awan pesona
yang terbentuk daripada embun-embun zikir
menurunkan hujan-hujan rahmat
di sejadah rindu yang berkilau
lantas diangkat ke langit
hilang dalam roh-roh kudus.

Butir-butir cinta yang melimpah
dalam lautan menjadi rakit cinta
membawa diri melayang digerbang Metakosmos
yang terpahat ukiran Ar-Rahman
dan terjahit tulisan Ar-Rahim
pada layar cinta
yang tak mungkin terpadam
di Pesona Metakosmosis.

azhar a.k.a curasimanjakini
(Kopitiam, Ipoh 2.54pm

Saturday, March 29, 2008

Lantai Jiwa

Lantai Jiwa



Ku hiris keping-keping jiwa
yang disalut dosa-dosa lama
Biarkan lantai jiwa ini
berdansa bersama mutiara zikirullah
agar butir-butir mutiara
yang ku semai dalam sungai Mu
menjadi makanan
jiwa-jiwa kudus
dan setiap nafasku
menjadi nafasMu.


Ya Rabb...
Ampunkan dosaku…



Azhar a.k.a curasimanjakini

Tuesday, May 15, 2007

Makam

Makam

Setibanya aku di makam itu ku lihat
Sekawan camar riang membelah langit
terbang setinggi-tingginya menggapai awan biru
pelangi pula berlabuh di lantai-lantai iman
zikir-zikir kudus meresap ke urat-urat taqwa
dan dinding-dinding tahmid memintal Zat-Mu
sujudku terus berakar
dan aku fana
dalam wujudnya Dia

azhar a.k.a curasimanjakini
-Equine Park-

Tuesday, January 23, 2007

Negeri Senja

Negeri Senja

Mentari terbenam di ufuk senja
Dibawahnya mengalir sungai mutiara
tiang-tiangnya rotan permata
anehnya penghuninya tidak bernama

Nun jauh dimetakosmos itu
Berduyun-duyun sayap berlabuh sauhnya
anehnya negeri itu tiada bernama

Lalu ku lihat
terbenam mentari timbulnya senja
Aku namakan negeri senja
Aku berlari dilantai tafakur
Aku lihat Dia, Dia lihat Aku
Aku senyum pada Sang Ada
di persada senja

Di negeri senja itu
wajah-wajah berseri senantiasa
segalanya tunduk sujud pada yang Ada
Langit membiru bertasbih jua
sungai-sungai mengalir ke pintu Nya

Negeri senja
Ku biar redup hati ini
bertasbih pada Mu
Izinkan aku mengintai Sirr Mu
Izinkan Aku
Izinkan Ya Allah...

azhar a.k.a curasimanjakini

Kuasa Mu ya Rabb.

Kuasa Mu ya Rabb.

Aku menangis
mengintai kekuasaan Mu
Berendam air mata
mengucup kalimah-kalimah Mu
Aku dakap seroja subuh
yang menikam kalbu
lalu setitis air menitis
di telapak ini
menjadi geliga embun
sejernih mutiara

Sepintal tasbih
berkilauan adanya
lalu ku lihat mimbar langit
turun cahaya
Para solehin riang wajahnya
Syurga menanti pada mereka
yang taat setia.

Aku pohon pada Mu
yang Esa tetapkan iman
dan dipelihara senantiasa
Jika nafas ku terhenti selamanya
Tempatkan aku
disisi kekasih-kekasihMu
Jauhkan aku
dari siksa
neraka.

azhar a.k.a curasimanjakini

Saturday, January 20, 2007

AKu Takut

Aku takut...

Aku takut
ketika tapak demi tapak
mengusung jenazah itu
Terasa berat teramat sangat

Aku takut
ketika aku perhati liang lahat itu
semakin dekat
langkah semakin lemah

Aku takut
ketika aku lihat tiba-tiba
air memenuhi liang kubur
kubur itu pula semakin sempit

Aku takut
ketika aku melihat wajahnya
kali terakhir
sekilas hitaman bara

Aku takut
ketika aku mengambus jenazah
tanah tidak cukup-cukup
lalu terpaksa mengorek pasir lain

Aku takut
melihat siksaan dunia itu
Apatah lagi siksaan
azab kubur Mu
ya RaBB...

Aku takut
Aku takut
Ya Allah lepaskan lah aku
kelak siksaan itu...

azhar a.k.a curasimanjakini

Friday, December 15, 2006

Embun

Embun

Gemersik camar diredup subuh
Merawat kalbu pada leka dunia
Embun yang menitis pada kelopak dedaun
menyusur dibenam jiwa
ketika tafakur pada Sang Ada
mencengkam jiwa
Rinduku pada Mu
merangkak ke dalam sungai-sungai Mu
Melihat wajah pada tiang-tiang iman
dan ketika itu juga setitis embun menjadi lautan firdausi
yang kekal selamanya...

azhar a.k.a curasimanjakini